Powered By Blogger

Jumat, 28 Januari 2011

Renungan Kejujuran Kisah Teladan

Renungan Kejujuran Kisah Teladan

Kisah Ke Satu
Bilal radhiyallahu 'anhu meminangkan seorang wanita bangsa Quraisy untuk
saudara-nya, maka dia berkata kepada keluarga wanita tersebut, "Kami adalah
orang yang telah anda ketahui dan anda kenal, dahulu kami adalah budak, lalu
Allah subhanahu wata'ala memerdekakan kami, dahulu kami orang yang sesat,
lalu Allah subhanahu wata'ala memberikan petunjuk dan kami dahulu adalah
orang yang fakir, lalu Allah subhanahu wata'ala memberikan kami kecukupan.
Maka aku meminang kepada anda si Fulanah untuk saudaraku ini, jika kalian
mau menikahkan, maka segala puji hanya milik Allah dan jika kalian menolak,
maka Allah Maha Besar.
Maka sebagian mereka saling melihat kepada sebagian yang lain, kemudian
salah seorang dari mereka berkata, "Bilal adalah orang yang telah kalian
ketahui latar belakangnya, kedekatan dan kedudukannya di sisi
Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, maka nikahkanlah saudaranya itu. Maka mereka pun akhirnya
menerima lamaran itu dan menikahkan saudara Bilal dengan wanita tersebut.
Ketika seluruh urusan sudah selesai, berkatalah saudara Bilal kepadanya,
"Semoga Allah mengampunimu, adapun engkau maka engkau hanya menyebutkan
latar belakangmu dan kebersamaanmu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan tidak menyebutkan selainnya. Maka Bilal radhiyallahu
'anhu berkata, "Oh iya, engkau benar, maka sekarang aku nikahkan kamu
dengan
kejujuran." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


Kisah ke Dua
Diriwayatkan dari Sahl bin Aqil rahimahullah dia berkata, "Suatu ketika
Ismail 'alaihis salam membuat janji untuk datang ke rumah seseorang. Maka
datanglah Ismail, tetapi orang tersebut lupa. Maka beliau pun menunggu dan
bermalam di tempat itu sehingga datang orang tersebut dari kepergiannya
kemarin." Oleh karena itu di dalam al-Qur'an beliau disebut sebagai "shadiqul
wa'di" (orang yang menepati janji), sebagaimana difirmankan Allah subhanahu
wata'ala, artinya:
"Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut)
di dalam al-Qur'an. Sesungguh-nya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan
dia adalah seorang rasul dan nabi."(QS. Maryam:54)

Kisah Ke Tiga
As'ad bin Ubaidillah al-Makhzumi rahimahullah berkata, "Abdul Malik bin
Marwan rahimahullah memerintahkan aku agar mengajari anak-anaknya
kejujuran, sebagaimana aku mengajari mereka al-Qur'an."

Kisah Ke Empat
Ismail bin Ubaidillah rahimahullah berkata, "Ketika ayahku sudah dekat
ajalnya, dia mengumpulkan seluruh anak-anaknya lalu berkata kepada mereka,"
Wahai anak-anakku! Wajib atas kalian semua taqwa kepada Allah, membaca
al-Qur'an dan merutinkannya. Dan wajib atas kalian untuk jujur walaupun jika
salah seorang dari kalian membunuh seseorang lalu ada salah satu kerabatnya
yang bertanya. Demi Allah aku tidak pernah berdusta sama sekali semenjak aku
membaca al-Qur'an."

Kisah Ke Lima
Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
'anhu, beliau lebih dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq rahimahullah karena
kejujurannya di dalam berbicara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar