Powered By Blogger

Senin, 23 Agustus 2010

SIFAT-SIFAT PENGHUNI NERAKA

Dalam surat Qaf, Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan beberapa sifat penghuni neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَقَالَ قَرِينُهُ هَذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ. أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ. مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ. الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللهِ إِلَهًا ءَاخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ

Dan yang menyertai dia berkata: “Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.” Allah berfirman: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.” (Qaf: 23-26)

Dalam ayat-ayat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan bahwa qarin yang menyertai manusia, yakni malaikat yang ditugasi untuk mencacat amal bani Adam, mengatakan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.” Yakni orang tersebut dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala oleh malaikat beserta catatan amalnya yang lengkap, tanpa ditambah dan dikurangi, serta siap untuk diberi balasan. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun memerintahkan kepada kedua malaikat-Nya yaitu malaikat yang sebagai saksi dan malaikat yang menggiringnya ke hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”

Dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut terdapat enam sifat orang yang bakal dilemparkan ke dalam Jahannam.

  1. Orang yang sangat ingkar: yakni mereka yang sangat kafir, di mana berbagai macam kekafiran mereka lakukan baik berupa perbuatan maupun ucapan. Atau mereka yang kekafiran itu telah menguat dalam qalbunya.
  2. Keras kepala: yakni membangkang terhadap kebenaran, menghadapinya dengan kebatilan sementara ia tahu kebenaran itu. Kalaupun kebenaran itu ditawarkan kepadanya, dia tidak mau menerimanya walaupun kebenaran itu begitu jelas. Akibatnya, ia akan banyak berbuat maksiat, berani menerjang larangan-larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
  3. Sangat menghalangi kebajikan: kebajikan di sini berarti segala macam kebajikan. Seolah-olah dia mencari-cari segala macam kebajikan untuk dia halangi sehingga dia menghalangi segala macam amal baik, dan yang terbesar adalah iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para rasul-Nya, serta menghalangi seseorang untuk berdakwah kepadanya. Ia juga tidak menunaikan apa yang menjadi kewajibannya, tidak mau berbuat baik, bersilaturahmi, dan bershadaqah. Ia menghalangi dirinya sendiri untuk berjuang dengan harta dan badannya dalam perkara yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.
  4. Melanggar batas: yakni melanggar batas-batas hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala dan melanggar hak-hak makhluk, sehingga ia berbuat jahat kepada mereka. Yakni, bukan saja dia menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan, namun ia juga berbuat jahat kepadanya. Ini semacam perlakuan orang Quraisy terhadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka melarang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuat baik sekaligus mereka berbuat jahat kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana ia juga melampaui batas dalam membelanjakan hartanya. Qatadah rahimahullahu menafsirkan: “Yakni melampaui batas dalam bicara, jalan dan segala urusannya.”
  5. Lagi ragu-ragu: yakni tertanam dalam dirinya keraguan dan kebimbangan. Demikian juga, ia membuat keraguan pada diri orang lain, baik keraguan dalam hal janji Allah Subhanahu wa Ta’ala ataupun ancaman-Nya, sehingga tiada iman dan kebaikan dalam dirinya.
  6. Yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah Subhanahu wa Ta’ala: mencakup semua orang yang menghambakan diri dan menghinakan diri kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Untuk orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala katakan:

فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ

“Maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَخْرُجُ عُنُقٌ مِنَ النَّارِ يَتَكَلَّمُ يَقُوْلُ: وُكِلْتُ الْيَوْمَ بِثَلَاثَةٍ؛ بِكُلِّ جَبَّارٍ عَنِيْدٍ، وَمَنْ جَعَلَ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ، وَمَنْ قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ فَتَنْطَوِي عَلَيْهِمْ فَتَقْذِفُهُمْ فِيْ غَمَرَاتِ جَهَنَّمِ

Sebuah leher keluar dari neraka, ia bisa berbicara. Ia pun mengatakan: “Pada hari ini aku dipasrahi (menyiksa) tiga golongan manusia: setiap orang yang sombong lagi membangkang, orang yang menjadikan sesembahan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala bersama-Nya, dan setiap orang yang membunuh sebuah jiwa bukan karena qishash.” Sehingga leher tersebut melilit mereka dan melemparkan mereka ke dalam dahsyatnya azab jahannam.

(HR. Ahmad)

Minggu, 22 Agustus 2010

MAKALAH TATA SUARA

TATA SUARA

Yang dimaksud tata suara bukan hanya pengaturan pengeras suara (sound system), melainkan juga musik pengirin. Musik pengiring diperlukan agar suasana yang digambarkan terasa lebih meyakinkan dan lebih mantap bagi para penonton.
Musik pengiring dimainkan dibelakang layar agar tidak terlihat penonton. Kalau terlihat, permainan drama kurang baik, karena ada semacam persaingan antara pemain musik dan pemain drama di panggung.
Tugas mengatur tata suara ini dapat didobel oleh juru musik. Akan tetapi jika dibutuhkan sound effect yang cukup banyak, harus ada petugas tersendiri. Suara yang mengiringi suatu adegan atau sebelum/sesudah adegan, bahkan mungkin juga mengakhiri adegan atau mengakhiri pertunjukan adalah sesuatu yang harus disiapkan secara matang dan menyuarakannya harus tepat waktu (tidak terlambat atau terlalu cepat).
Peran suara ini benar-benar menentukan jika menjadi pelengkap adegan yang ikut diucapkan dalam dialog para pelakunya. Suara-suara yang memberi efek itu, misalnya suara tangis, suara anjing melolong, suara marga satwa, suara air terjun, dan sebagainya. Suara-suara itu akan meyakinkan penonton terhadap adegan yang sedang ditonton.
Baik musik maupun sound effect hanya berperan untuk memberi efek psikologis dan menghidupkan adegan. Sebab itu, juru musik dan juru suara harus mementingkan lakon lebih dari terbuai atas musik atau suaranya. Musik dan suara itu mengabadi pada lakon. Disuarakan tepat pada waktunya, dan cepat diperkecil volumenya, lamat-lamat, untuk menghilangkan secara bertahap jika dialog sudah berjalan. Musik dan suara yang melebihi porsi akan menggangu, bahkan dapat menggagalkan lakon.
Secara teknis sumber listrik untuk lampu, sound dan musik ini hendaknya dibedakan. Demikian pula, jika diberikan pengeras untuk musik dan sound, hendaknya dibedakan dengan pengerassuara untuk pentas. Jika salah satu terganggu tidak akan menggangu seluruhnya. Dan jika disuruh memilih, maka pengersa untuk pentas, unutk dialig aktor merupakan pengeras yang paling vital tidak boleh tertanggu.

1. Tata Musik
Peranan musik dalam pertunjukan drama sangatllah penting. Musik dapat menjadi bagian lakon, tetapi yang terbanyak adalah sebagai ilustrasi, baik sebagai pembuka seluruh lakon, pembuka adegan, memberi efek pada lakon, maupun sebagai penutup lakon. Tata suara berfungsi memberikan efek suara yang diperlukan lakon, seperti suara ketepak kaki kuda, tangis, bunyi tembakan, bunyi kereta api, mobil, burung berkicau, dan sebagainya. Untuk memberikan efek tertentu, musik sering digabung dengan suara (sound effect). Misalnya dalam memberi efek terkejut, panik, tegang, sedih, gembira meluap-luap, perkelahian, musik berbaur dengan sound efect sangat menghidupkan adegan. Musik disamping sering harus digunakna bersama sound effect, juga dengan komponen pentas yang lain. Misalnya untuk menggambarkan suasana hujan angin dengan suasana kalut, musik dibantu oleh bunyi hujan, bunyi guruh dan petir, serta kilat yang diperoleh dari tata lampu.
Fungsi yang diharapkan dari tata musik dirumuskan sebagai berikut :

a. Memberikan ilustrasi yang memperindah. Karya drama merupakan karya seni. Maka perlu ada penghiasnya. Kalau tanpa hiasan rasanya cemplang. Hiasan pada awal dapat memikat penonton, dan membawa ke arah perhatian pada pentas. Hiasan pasa akhir lakon sekaligus mempersilahkan penonton pulang.

b. Memberikan latar belakang. Latar belakang ini dapat berarti latar belakang kebudayaan, latar belakang sosial, atau keagamaan. Dapat juga latar belakang karakter. Begitu mendengar gamelan Jawa, maka kita langsung terkesan bahwa adegan ini berlatar belakang Jawa. Musik hingar bingar yang mengikuti selera masa kini, dapat memberi latar belakang adegan kaum muda. Latar belakang Kristiani atau Muslim dapat diberikan dengan musik khas dari agama tersebut. Latar belakang watak kasar atau halus dapat diberikan melalui musik dengan nada dan irama yang spesifik.

c. Memberikan warna psikologis. Untuk menggambarkan warna psikologis peran, musik sangatlah besar manfaatnya. Peran yang sedih, kacau, terkejut, gembira, semua dapat diberikan tekanan dengan musik yang sesuai. Dalam wayang dan ketoprak adegan perang tidak pernah hidup tanpa iringan gamelan yang cocok. Demikian pula adegan cekcok dalam drama, membutuhkan iringan musik yang sesuai. Ada kalanya terjadi adegan tanpa dialog. Pada saat ini musik memegang peran yang sangat penting untuk memberikan warna psikologis pada pemain. Warna psikologis yang didukung oleh musik dapat warna individual, terlebih adalah warna psikologis dari adegan.

d. Memberi tekanan kepada nada dasar drama. Nada dasar drama harus dipahami oleh penonton. Dengan musik yang sesuai yang dapat mengungkap jiwa dari drama itu, penonton akan terhanyut ikut terlibat dalam dalam suasana batin yang pokok dari drama tersebut.

e. Membantu dalam penanjakan lakon, penonjolan, dan progresi. Di samping itu juga membantu pemberian isi serta meningkatkan irama permainan. Semua ini berhubungan dengan alur dramatik yang menanjak menuju titik klimaks. Dalam wayang dapat disimak, bahwa jenis iringan gamelan semakin malam semakin berirama keras, karena untuk keperluan meningkatkan tempo permainan dan menanjakkan konflik.

f. Memberi tekanan pada keadaan yang mendesak. Misalnya mendengar berita tidak disangka-sangka, dengan musik yang cocok, tanggapan perasaan peran dapat lebih nyata daripada dengan ucapan.

g. Memberikan selingan. Variasi di pentas sangat perlu. Semua itu agar penonton tidak lelah dan bosan.

2. Ilustrasi dan Efek Suara
Di pentas dipasang pengeras suara dengan microphone yang cukup memadai. Peran microphone ini sangat penting, sebab jika lakon drama ada pada dialog. Jika microphone tidak cukup dan tidak kuat kepekaannya (sensitif), maka kegagalan akan terjadi karena dialog tidak dapat didengar penonton. Pengeras suara sebaiknya menyewa yang cukup sensitif dengan daya watt out put yang besar, selain itu dipasang microphone yang memadai sehingga dialog akan dapat didengar penonton.
Tata Panggung dan Dekorasi

1. Panggung, Tata pentas dan Dekorasi
Sebenarnya, orang yang amat berkepentingan dengan medan untuk bermain adalah sang sutradar dan aktor. Dan pada hakikatnya, pada saat sang sutradara menjalankan tugsanya, ia sedang melukiskan peristiwa-peristiwa sosial yang amat penting.
Panggung perlu pula diketahui calon aktor yang tidak boleh tidak pada saatnya nanti bakal berhubungan dengan sang sutradara. Bahkan mungkin suatu etika aktor itu sendiri harus menyutradarai pementasan sebuah senario.
Banyak seniman drama atau seniman film yang tidak puas hanya jadi pemain. Mereka mempunyai ambisi untuk mengekspresikan konsepnya tentang akting. Karena itu pemain-pemain ini juga tampil sebagai sutradara. Misalnya Orson elles, W.S. Rendra.

1.1 Arah dalam Panggung
Daerah penonton yang terlihat oleh penonton disebut ruang permainan, playing space, atau tempat para pemain berakting. Kecuali bagian depan, tempat bermain ini pada saat pementasan ditutup dengan dinding yang dapa dipindah-pindah, atau ditutup slide wing, sayang samping, terbuat dari papan atau kerangka logam berlapis kain. Di balik dindingwing disebut ibackstagei, balik panggung, belakang panggung. Di balik panggung inilah para pekerja pentas berada. Antara lain souffler, pembisik bagi aktor bila aktor lupa teks dialognya. Para pemain sering pula menunggu giliran tampil dengan dudukdi kursi yang tersedia di balik panggung atau di ruang rias, ruang make up.

1.2 Wilayah Panggung
Henning Nelms membagi panggung menjadi enam daerah. Garis batas pemisah ini tentu saja tidak akan kita temukan. Ia bersifat maya. Kita anggap sebagai ada, dan sangat berguna pada saat-saat latihan.
Tiap wilayah, daerah, atau petak dalam pentas mempunyai kualitas tertentu. Pengambilan posisi seorang pemain pada suatu petak, juga blocking. Pengelompokan atau grouping beberapa pemain pada kotak tertentu akan mengungkapkan kandungan perasaan yang berbeda, sesuai dengan watak pelaku.

1.3 Watak Petak
Calon aktor harus menghafal benar petak-petak ini hingga tidak perlu mengingat setiap akan melakukan perpindahan tempat.
2. Tata Pentas dan Dekorasi
2.1 Macam-macam Pentas
Ada beberapa jenis pentas dan teater modern, yaitu sebagai berikut:
1. Pentas konvensional
2. Pentas arena
3. Revolving
4. Elevator Lift

Dalam pentas diperlukan latar belakang suasana yang mendukung keadaan di pentas. Latar belakang itu harus bermakna. Latar belakang lazim disebut scenery, yaitu latar belakang dimana pentas diadakan untuk mempertunjukkan lakon. Scenery meliputi segala macam hiasan dan lukisan yang melingkupi daerah permainan. Menurut struktur settingnya, ada dua scenery, yaitu Drop dan wing setting, Box setting.
Dalam rop and wing setting dan box setting, terdapat beberapa catatan,

1. Jika kedua sisi pentas terbuka, sehingga pemain keluar masuk melalui wing, setting yang demikian disebut drop and wing setting, sedangkan jika sisi lain tertutup, sehingga pemain masuk keluar melalui opening khusus, disebut box setting.

2. Terminator, yaitu wing paling depan, yang bersifat statis, tak dapat diputar dan biasanya diberi gambar isi cerita. Teaser dan terminator merupakan bingkai kedua untuk memperkeciol panggang yang ada.

3. Drapery, berguna untuk menghias pentas.
Ada hubungan antara scenery dan dekorasi. Fungsi dekorasi adalah untuk memberikan latar belakang. Dekorasi dapat berwujud scenery, tetapi sering hanya melatar belakangi. Berdasarkan tempat mewujudkannya, ada dua macam dekor, yaitu:

1. Interior setting, jika lakon dipentaskan di dalam rumah
2. Exterior setting, jika lakon dipentaskan terjadi pada alam terbuka

Klasifikasi dekor didasarkan atas aliran-aliran kesenian yang dianut oleh penulis drama, atau sutradara, atau dekorator (bila dia diberi wewenang).
1. Naturalisme.
2. Realisme.
3. Impresionisme.
4. Ekspresionisme.
5. Simbiolisme.

Ada beberapa tugas scenery, yang erat hubungannya dengan dekor yang dipasang, yaitu:
1. Scenery harus mampu membantu aktor. John Dolman menyatakan bahwa bagi aktor scenery harus mampu menjadi hal-hal berikut ini.
a. Tempat berlindung
b. Dekorasi
c. Sugesti terhadap mood
d. Sugesti terhadap tempat kejadian
e. Pelukisan tempat kejadian
2. Scenery harus mampu menghindarkan kekacauan
3. Scenery harus mampu melengkapi elemen dekorasi
4. Scenery dan setting mamapu mengungkapkan atmosphere (suasana) dan mempengaruhi mood.
5. Scenery mampu memberi kesan terhadap wakktu dan tempat permainan.

Perlengkapan pentas dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
1. Set props.
2. Hand props.
3. Trum props.
4. Effects.

2.2 Komposisi Pentas
Komposisi pentas harus memberikan pandangan yang indah, hangat, dan menarik. Adapun aspek motif meliputi hal-hal berikut.
1. Kewajaran. Komposisi pentas tampak wajar.
2. Menceritakan kisah. Komposisi pentas tidak boleh sembarangan. Tetapi harus membantu mengungkapkan cerita.
3. Menggambarkan emosi. Komposisi pentas yang acak-acakan akan membantu suasana emosi para pemainnya.
4. Mengidentifikasikan perwatakan. Watak secara sosiologis akan didukung oleh komposisi pentas yang tepat.

Kamis, 19 Agustus 2010

Indahnya Pagi

Pagi yang indah melihat temanku masih terlelap dalam tidurnya. Tidur yang membawa jauh dialam mimpi. Istirahat di saat aktifitas sudah ditinggalkan. Kini pagi pun muai menampakkan sinarnya dengan gagah tanpa ragu. Membangunkan dari mimpi-mimpi pajang. Seiring nyanyian burung-burung yang riang mendendangkan kicaunya. Setiap orang mulai bangun menyambut hari dengan penuh semangat untuk melanjutkan aktivitas yang tetunda di saat malam tiba.
Tak hentinya putaran waktu menggeser setiap detik menuju perubahan malam dan siang. Kini alam mulai tersenyum dengan sapaan aktivitas. Sebagian alam ada yang menangis dengan aktivitas manusia pula. Udah kita tinggalkan dulu soal itu.
Pagi dengan pancaran sinar mentari yang nampak kuning keemasan. Menerobos lewat angin-angin ruangan membangunkan aku dari tidur. Semula tak ku hiraukan tapi semakin lama sinar mentari terasa panas menerpa muka. Hingga aku terbangun dan hilang rasa kantukku. Ku hampiri leptop yang masih disampingku.
Kata demi kata mulai ku rangkai, kuterbangkan alam pikiranku untuk menembus imajinasi. Sudah dua jam tak kudapatkan kalimat yang akan aku tuliskan. Semua buyar hilang entah kemana kata-kata yang berkeliaran di depan pintu pikiran.
Kini aku bener tambah pusing. Kalimat yang ingin aku tuangkan dalam bentuk tulisan hilang tanpa meninggalkan berkas kata. Tepat pada pukul 6:24 aku dapatkan satu baris, itu pun amburadul maknanya.
Sebenarnya aku ingin menulis tentang pagi yang indah dan saat temanku masih tidur. Pada saat itu aku melihat pagi ini indah dan nyaman. Teman-teman masih tidur. Jadi pagi yang indah tadi ku rasakan nyaman, sejuk, dengan siulan burung-burung. Terdengar pula da orang yang sudah beraktivitas, yaitu tukang kebun dikampusku.

Rabu, 18 Agustus 2010

Doa sehari-hari

1. Do’a sebelum makan:
اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار
Ya Allah berilah berkah kepada kami dari apa yang engkau beri rezeki pada kami dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
Do,a sesudah makan:
الحمد لله الذي أطعمنا وسقانا وجعلنا من المسلمين
Segala Puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kami dan menjadikan kami muslim.

Do’a Iftar (buka Puasa):
اللهم لك صمت وبك آمنت وعلى رزقك أفطرت برحمتك يا ارحم الرحمين
Ya Allah untuk-Mu lah aku berpuasa dan kepada-Mu lah aku beriman dan atas rizki- Mu-lah aku berpuka, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

2. Do’a masuk Masjid:
اللهم افتح لى أبواب رحمتك
Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.
Do’a keluar Masjid:
اللهم اني اسألك فضلك
Ya Allah sesungguhnya aku minta kepada-Mu dengan keutamaan-Mu.

3. Do’a masuk WC:
اللهم اني أعوذ بك من الخبث والخبائث
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari Godaan Syaiton laki-laki dan Perempuan. (HR.Bukhari)
Do’a keluar dari WC:
غفرانك الحمد لله الذي اذهب عني الأذى وعافانى
Aku minta ampun kepada-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghindarkan daku dari penyakit dan menyehatkanku.

4. Do’a sebelum tidur:
باسمك اللهم أحيا وبأموت
Dengan namamu, aku hidup dan aku mati.
Do,a ketika bangun tidur:
الحمد الله الذي أحيانا بعدما أماتنا واليه النشور
Segala puji bagi Allah yang telah membangunkan kami setelah kami ditidurkan, dan
kepadaNyalah kami akan di bangkitkan.

5. Do’a ketika keluar dari rumah:
بسم الله توكلت على الله ولاحول ولا قوة الا بالله
Dengan nama Allah (aku keluar) aku bertawakkal kepadaNya, tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah.
Do`a ketika masuk rumah:
بسم الله ولجنا وبسم الله خرجنا وعلي الله توكلنا
Dengan nama Allah kami masuk (kerumah) dengan nama Allah kami keluar (darinya) dan kepada Tuhan kami bertawakkal.





6. Do’a ketika mendengarkan Adzan:
Seseorang untuk mendengarkan adzan hendaklah membaca sebagaimana yang di kumandangkan oleh muadzin, kecuali bacaan :حي علي الصلاة (hayya 'alassholaah) dan حي علي الفلاح (hayya 'alalfalaah) maka padanya bacalah :لاحول ولاقوة الابالله (laa haula walaa quwwata illa billah)
Membaca shalawat kepada Nabi saw sesudah adzan :
اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة آت سيدنا محمدا الوسيلة والفضيلة وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته(انك لا تخلف الميعاد)
Ya Allah, Tuhan panggilan yang sempurna (azan) dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di surga,yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi SAW). Dan Fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkan Beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.

7. Do`a sebelum wudhu:
بسم الله Dengan nama Allah (saya berwudhu).
Do`a setelah berwudhu:
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسول الله
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut di sembah kecuali Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba & utusanNya .

اللهم اجعلني من التوابين واجعلنى من المتطهرين

Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah termasuk orang-orang (yang senang) bersuci.

8. Do’a ketika bersin:
Apabila seseorang diantara kamu bersin hendaklah membaca : الحمد لله (segala puji bagi Allah), lantas saudara atau temannya berkata : يرحمك الله (semoga Allah memberi berkah kepadamu), Bila saudara atau temannya berkata demikian bacalah :
يهديكم الله ويصلح بالكم (semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan memperbaiki hatimu).

9. Do’a Pelebur Dosa Majlis.
سبحناك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله الا انت استغفرك واتوب اليك
"Maha Suci Engkau, Ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.

10. Do’a sebelum berhubungan suami istri
بسم الله اللهم جنبنا الشيطان و جنب الشيطان ما رزقتنا
Dengan nama Allah. Ya Allah! Jauhkan kami dari setan, dan jauhkan setan untuk mengganggu apa yang Engkau rezekikan kepada kami.

11. Doa untuk dijauhkan dari bala dan marabahaya:
بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شئ في الأرض و لا في السماء وهو السميع العليم
"Dengan nama Allah yang segala sesuatu baik di langit maupun di bumi tidak akan memberi mudhorot (bahaya) apa-apa selama berlindung dengan menyebut nama-Nya

12. Doa penawar dan penyejuk hati dari kesedihan, rasa malas, kebingungan, ketidak mampuan, bakhil dan keterlilitan hutang.
اللهم إني أعوذ بك من الهم و الحزن, و أعوذ بك من العجز و الكسل, وأعوذ بك من الجبن و البخل, وأعوذ بك من غلبة الدين و قهر الرجال
"Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan keduka-citaan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan bakhil, aku berlindung kepada-Mu dari beban hutang penindasan orang-orang."

Selasa, 17 Agustus 2010

Pahala Tetap Mengalir Ketika Sedang Sakit Sekalipun

Pahala Tetap Mengalir Ketika Sedang Sakit Sekalipun


Suatu hari Nabi Saw menengadahkan kepalanya kelangit dan setelah itu beliau tertawa. Salah seorang sahabat menanyakan alasan beliau tertawa. Nabi Saw menjawab :

“Tawaku adalah karena keherananku. Dua malaikat turun dari langit untuk mencatat amal perbuatan seorang mukmin. Mereka selalu melihatnya berada diatas sajadah- nya dalam beribadah. Tapi kali ini mereka tidak melihatnya disana. Ia sedang tidur dirundung penyakit. Mereka pun naik kelangit dan berkata kepada Allah, “ Ya Allah! Kami tidak menemukan hamba-Mu berada ditempat biasanya, ditempat beribadah. Kami melihat ia sedang tidur dalam keadaan sakit.” Allah kemudian berkata kepada mereka, ”Sampai ia memperoleh kesehatan, catatalah semua amal ibadah dan amal baiknya yang ia lakukan ketika sehat. Selama ia sakit, Kami akan memberinya pahala seluruh amal baiknya ketika sehat.

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu

* terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan, dan
* terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain.

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim : 1352

Cerita ayat 92
Hati Ibarat Rumah


Ada tiga macam rumah, pertama, Rumah Raja, di dalamnya ada simpanannya, harta dan perhiasannya. Kedua, Rumah Kelas Menengah, di dalamnya ada simpanan, harta dan perhiasan yang sedang-sedang saja. Dan ketiga adalah Rumah si Miskin, tidak ada isinya.

Jika ada seorang pencuri, rumah mana yang akan dimasukinya?

Tidaklah mungkin kalau ia akan masuk ke rumah yang kosong karena rumah kosong tidak ada barang yang bisa dicurinya.

Karena itulah dikatakan kepada Ibnu Abbas Radhiallahu 'anhu, bahwa ada orang-orang Yahudi mengklaim bahwa di dalam ibadahnya mereka 'tidak pernah terganggu', maka Ibnu Abbas berkata: "Apakah yang bisa dikerjakan oleh syetan dalam rumah yang sudah rusak?"

Pencuri juga akan berpikir berkali-kali kalau ingin mencoba mencuri di rumah raja, karena tentunya rumah raja dijaga oleh banyak penjaga dan tentara.

Rumah si Miskin mengibaratkan hati yang kosong dari kebajikan, yaitu hati orang-orang kafir dan munafik, yang sudah dikuasai setan, yang telah menjadikannya sebagai tempat tinggal mereka. Maka adakah rangsangan untuk mencuri dari rumah itu sementara yang ada didalamnya semuanya telah habis ‘dikuasai’ setan ? Inilah yang disebut dengan tipe hati yang dikuasai nafsu Amarah (nafsu yang selalu mengajak pada keburukan).

Sedang rumah sang Raja mengibaratkan hati yang telah dipenuhi dengan perlindungan Allah Subhanahu wa ta'ala dan keagungan-Nya, penuh dengan kecintaanNya dan senantiasa dalam penjagaan-Nya. Syetan mana yang berani memasuki hati yang kaya ini? Walau demikian syetan adalah makhluk yang selalu nekat menjerumuskan siapapun termasuk hati yang kuat seperti rumah raja sekalipun. Namun kuatnya penjagaan dan pertahanan rumah tipe ini akan membuat berbagai hambatan kokoh yang siap menghadang syetan. Inilah yang disebut dengan tipe hati yang dikuasai nafsu Muthmainnah (nafsu yang selalu mengajak kepada kebaikan).

Rumah yang kelas menengah mengibaratkan hati yang di dalamnya sudah ada tauhid Allah, sudah mengerti tentang Allah dan mencintaiNya serta beriman kepadaNya. Namun didalamnya masih bersemayam pula syahwat yang kurang terkendali, sifat-sifat buruk, hawa nafsu dan tabiat tidak baik. Hati ini ada diantara dua hal. Kadang hatinya cenderung kepada keimanan, ma'rifah dan kecintaan kepada Allah semata, dan kadang condong kepada panggilan syetan, hawa nafsu dan tabiat tercela. Hati semacam inilah yang diincar oleh syetan karena memiliki potensi yang besar untuk ditaklukkannya. Inilah tipe hati memiliki nafsu yang berada diantara jalan menuju kebaikan dan keburukan (nafsu Lawwamah).

Syetan hanya bisa mentaklukkan tipe hati yang dikuasai nafsu Lawwamah ini dengan memanfaatkan titik-titik lemah yang ada di hati tersebut. Di dalam hati seperti ini syetan mendapati senjata-senjatanya yang berupa syahwat, syubhat, khayalan-khayalan dan angan-angan dusta yang berada di dalam hati. Saat memasukinya, syetan mendapati senjata-senjata tersebut dan mengambilnya serta menjadikannya jalan untuk menetap di hati.

Apabila seorang hamba mempunyai benteng keimanan yang dapat mengimbangi serangan tersebut, dan kekuatannya melebihi kekuatan penyerangnya, maka ia akan mampu mengalahkan syetan. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah semata. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah semata. ”Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Ali Imran:126)

Cerita 2
Ikhlas dan Sabar Dalam Melakukan Amar Ma'ruf Nahi Munkar


Seorang salafus sholihin pernah menasihati anak-anaknya, “Apabila seseorang dari kalian hendak melakukan amar ma’ruf nahi munkar, hendaklah ia memantapkan diri untuk bersabar dan meyakini datangnya pahala (dan perlindungan) dari Allah. Sebab, barang siapa yakin akan pahala (dan perlindungan) dari Allah SWT, maka ia tidak akan pernah khawatir akan timbulnya gangguan atas dirinya”. (dikisahkan dalam buku Ihya Ulumuddin, Imam Ghozali)

Allah memuji orang yang sabar dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Firman Allah SWT :

“Dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. (QS Al Baqarah, 177)

Allah menjanjikan kemenangan bagi orang yang bersabar, Firman-Nya :

“Jika kamu bersabar dan bersiap siaga dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. (QS, Ali Imran, 125)

Luruskan niat dan bersabarlah dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, bersabarlah dengan segala cobaan dan sikap musuh kita, karena Allah telah memberikan janji-Nya bahwa Ia akan menguatkan kedudukan kita kalau kita ikhlas menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Ini telah dijanjikan Allah dalam firman Allah SWT :

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS, Surat Muhammad ayat 7)

“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa” (QS, Al Hajj, 40

Minggu, 01 Agustus 2010

makalah judul skripsi

BAB I

PENDAULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertolak dari tujuan itu, masalah peningkatan sumber daya manusia menjadi kajian perlu diperhatikan, baik dikalangan masyarakat awam, pakar pendidikan maupun seniman. Perubahan terus bergulir dan makin maju, seirama dengan pola pikir, penemuan dan kreatifitas manusia. Kecenderungan global adalah suatu kondisi yang makin memperlihatkan sifat transparansi atau keterbukaan tanpa batas dunia ini, yang dikendalikan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kehidupan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Dalam sebuah proses berkembang menuju ke arah pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Selain itu, merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yaitu:
Artinya : niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Mujadalah : 11)
Pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan tidak hanya di dapat dari sebuah pendidikan formal, di samping itu kita dapat memahami semuanya dengan mengenal kehidupan sekeliling kita. Apabila kita perhatikan gambar-gambar pada majalah, bahwa ternyata setiap gambar itu menceritakan kehidupan, kisah keluarga, gaya hidup, politik kebudayaan dan sebagainya.

Bagi seniman pendewasaan kepribadian dan proses penguasaan pengetahuan dengan menghasilkan sebuah karya, dibutuhkan berbagai bentuk apresiasi. Pelukis misalnya mengapresiasikan pola pikirnya diatas kanvas dalam bentuk bingkai. Sedang bagi penggila seni teater melukiskan sebuah karya berbentuk pertunjukan diatas panggung sebagai media visual yang berupaya menghadirkan latar atau seting tempat dimana adegan berlangsung, Artistik panggung berupa seting atau dekorasi ditempatkan untuk menghidupkan suasana dan peristiwa bagi proses dramatik pada sebuah lakon. Artistik panggung set keseluruhan dapat menciptakan ruangan dan atmosfir yang sesuai dengan ide atau konsep garapan pementasannya. Oleh karena itu, seorang penata panggung harus mengetahui detail konsep yang diinginkan sutradara hingga apa yang ada dalam bayangan sutradara secara bentuk dapat divisualisasikan dan menjadi daya stimulus pula bagi pemain untuk memperkuat perannya. (Lalu Karta Wijaya, 2008:19) Menjelaskan bahwa artistik panggung memperhitungkan juga bagaimana jarak pandang penonton sebagai penikmat agar keseluruhan pengadeganan dapat dilihat secara utuh, maka pertimbangan beberapa hal tentang komposisi panggung harus diperhitungkan terlebih dahulu oleh seorang penata panggung, yaitu mengenai,

1. Perspektip ruang, Penentuan komposisi perspektip ruang berguna untuk memberikan kesan meruang bagi sudut pandang tempat. Ini menjadi penting agar penempatan setting dapat diposisikan dengan tepat.
2. Warna dan garis/gradasi, pemilihan warna yang mencolok dan garis/gradasi yang tegas menjadi kecendrungan dalam pentas agar penonton dapat melihat dengan jelas.
3. Volume dan aksentuasi. Pertimbangan volume dimaksudkan disini agar hadirnya benda-benda artistik seimbang dengan besar kecilnya ukuran panggung demi menghindari kesan sumpek dan mubadzir.
Maka pemilihan benda dapat dipilah sesuai fungsi dan kebutuhan panggungnya. Melalui aksentuasi, penampilan sebuah suasana ruang dapat dimunculkan dengan memberi tekanan pada satu sisi yang dibuat lebih menonjol untuk memfokuskan kesan atau nuansa apa yang ingin di hadirkan. Ketika seorang penata panggung mulai bekerja dan telah mengetahui bentuk panggung yang akan digunakan, maka ia boleh mulai mempersiapkan rancangan gambar berupa sketsa ataupun membuat maket/ miniature artistik sebagai acuan dan bahan presentasi untuk menyusun petunjuk teknis pelaksanaan operasional konstruksi artistik, proses kerja teknis, spesifikasi pengerjaan dan bahan-bahan kerjanya.
Bentuk-bentuk panggung teater umumnya terbagi menjadi tiga bentukan, yaitu :
1. Panggung proscenium, ialah bentuk panggung dimana terdapat sekat yang menutup areal belakang panggung dan posisi penonton berhadapan dengan wilayah depan panggung. Bentuk panggung semacam ini yang biasa kita temui pada setiap pementasan teater
2. Panggung arena, ialah bentuk panggung melingkar atau semacamnya dimana posisi penonton mengitari wilayah panggung.
3. Panggung tapal kuda adalah panggung campuran antara proscenium dan arena. Contohnya panggung peragaan busana.(Santoso, Eko. Dkk. 2008. Seni Teater. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional)
Panggung prosenium merupakan panggung yang menghadirkan penonton dari satu arah dan ada batasan antara arena permainan dengan penonoton. Untuk sebuah menentasan teater yang menggunakan banyak dekorasi diperlukan ruang disamping kiri/kanan. Panggung prosenium terbagi menjadi sembilan daerah permainan yang merupakan tempat aktor untuk melakonkan perannya yang menggambarkan kehidupan masyarakat.
Pemikiran Jurgen Habermas oleh Ir. Y. Djarot Purbadi, MT, Arsitektur berkembang tidak di dalam ruang hampa, melainkan ada di dalam konteks kehidupan masyarakat. Seperti pada ilmu-ilmu lain, keadaannya selalu berkaitan dengan dinamika kehidupan masyarakat. Hal itu berarti terdapat hubungan timbal balik antara arsitektur dengan kehidupan masyarakat. Arsitektur dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, arsitektur kadang menjadi obyek dan kadang juga menjadi subyek dalam konteks hubungan timbal balik itu. Sebagai subyek, seringkali arsitektur memiliki peran menentukan perubahan masyarakat, melalui karakteristik obyek-obyek arsitektur yang muncul, baik berupa bangunan, maupun tata ruang luar pada berbagai tingkat keadaan (skala).
Dalam menentukan sebuah bentuk ruang pementasan atau yang di gunakan bahasa dunia seni teater adalah panggung. Tim artistik tidak meninggalkan unsur-unsur pokok terbentuknya sebuah panggung atau ruang pementasan teater. Unsur-unsur Pokok “ semua bentuk gambar berawal dari satu titik yang membuat suatu gerakan …titik itu bergerak….dan terbentuklah suatu garis__________ dikenal sebagai dimensi-pertama. Bila garis itu bergerak membentuk sebuah bidang, maka kita dapat menentukan sebuah unsure dua-dimensi. Selama perkembangannya dari bidang menjadi ruang, pertemuan bidang-bidang tadi melahirkan suatu badan (tiga-dimensi)… Sebuah ringkasan mengenai energi kinetik yang menggerakkan sebuah titik menjadi garis, garis menjadi bidang dan bidang menjadi dimensi ruang” (Klee, Paul. 1961. The Thinking Eye. New York : The Notebook of Paul Klee).
Perkembangan tehnologi yang sangat pesat karena didorong oleh adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang lain terutama perkembangan ilmu matematika. Matematika sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang bilangan – bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur mengenahi bilangan. Hampir semua aspek dari tehnologi itu sendiri memerlukan matematika untuk dapat berjalan dengan pasti dengan perhitungan – perhitungan yang matang.
Pada tahun-tahun terakhir ini peranan matematika sangatlah diperlukan dalam kehidupan, banyak prosedur matematika yang rumit digunakan dalam disiplin ilmu seperti fisika, kimia, ekonomi, kedokteran, serta disiplin ilmu lain dalam jumlah yang semakin meningkat. Ilmu matematika khususnya diagonal bidang balok sudah mulai digunakan untuk pengaturan tata ruang. Selain itu dalam dunia seni teater penggunaan rumus diagonal bidang balok dapat dipergunakan untuk pembagian arena permainan panggung prosenium, yang digunakan dalam penempatan tata letak properti yang disesuaikan dengan naskah “Nyanyian Lorong Gelap”. Memperhatikan berbagai kondisi tersebut, akhirnya peneliti tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “APLIKASI RUMUS BALOK TERHADAP PANGGUNG PROSENIUM DALAM PEMENTASAN TEATER DENGAN JUDUL NASKAH NYANYIAN LORONG GELAP KARYA BAGUS MAHAYASA”.Penelitian ini menarik bagi penulis karena adanya keterkaitan antara disiplin ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah (Jurusan Pendidikan Matematika) dan Organisasi Komunitas Teater Institut (TI UNIROW Tuban).


B. RUMUSAN PERMASALAHAN
Banyak ilmu-ilmu lain memerlukan pembahasan matematika salah satunya adalah ilmu yang mempelajari tata ruang. Penulis mempunyai anggapan bahwa seseorang menguasai ilmu matematika akan lebih mudah untuk mempelajari tentang tata ruang (panggung). Menurut pendapat penulis banyak orang yang mengalami kesulitan dalam pembuatan panggung pementasan teater karena kurangnya penguasaan ilmu matematika. Dalam penulisan skripsi ini penulis berusaha mengungkapkan bisa tidaknya pengaplikasian rumus balok terhadap panggung prosenium dalam pementasan teater dengan judul naskah nyanyian lorong gelap karya bagus mahayasa.

C. BATASAN MASALAH
Agar analisis dapat terarah dan mendalam, maka dalam penelitian yang akan diteliti penulis membatasi masalah yaitu tentang aplikasi rumus diagonal bidang balok terhadap panggung prosenium dalam pementasan teater dengan judul naskah ”Nyanyian Lorong Gelap” karya Bagus Mahayasa untuk mengetahui penempatan poperti.

D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dimaksukan untuk mengetahui efektif tidaknya pengaplikasian rumus volume balok terhadap panggung prosenium dalam pementasan teater dengan naskah “Nyanyian Lorong Gelap” karya Bagus Mahayasa.


E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini bagi para pembaca bisa dijadikan sebagai literature pembelajaran secara aplikatif dan menjadi data dasar bagi pihak yang mempelajari tentang artistik panggung.


BAB II


BABIII


BAB IV


BAB V

SELESAI
Temen- ingin mengetahui isinya dengan lengkap hubungi aj yang bersangkuatan....okeeeeeeee dijamin ngak akan rugi gratisssssssssss
BAB I
PENDAULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertolak dari tujuan itu, masalah peningkatan sumber daya manusia menjadi kajian perlu diperhatikan, baik dikalangan masyarakat awam, pakar pendidikan maupun seniman. Perubahan terus bergulir dan makin maju, seirama dengan pola pikir, penemuan dan kreatifitas manusia. Kecenderungan global adalah suatu kondisi yang makin memperlihatkan sifat transparansi atau keterbukaan tanpa batas dunia ini, yang dikendalikan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kehidupan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Dalam sebuah proses berkembang menuju ke arah pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Selain itu, merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yaitu:
Artinya : niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Mujadalah : 11)
Pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan tidak hanya di dapat dari sebuah pendidikan formal, di samping itu kita dapat memahami semuanya dengan mengenal kehidupan sekeliling kita. Apabila kita perhatikan gambar-gambar pada majalah, bahwa ternyata setiap gambar itu menceritakan kehidupan, kisah keluarga, gaya hidup, politik kebudayaan dan sebagainya.
Bagi seniman pendewasaan kepribadian dan proses penguasaan pengetahuan dengan menghasilkan sebuah karya, dibutuhkan berbagai bentuk apresiasi. Pelukis misalnya mengapresiasikan pola pikirnya diatas kanvas dalam bentuk bingkai. Sedang bagi penggila seni teater melukiskan sebuah karya berbentuk pertunjukan diatas panggung sebagai media visual yang berupaya menghadirkan latar atau seting tempat dimana adegan berlangsung, Artistik panggung berupa seting atau dekorasi ditempatkan untuk menghidupkan suasana dan peristiwa bagi proses dramatik pada sebuah lakon. Artistik panggung set keseluruhan dapat menciptakan ruangan dan atmosfir yang sesuai dengan ide atau konsep garapan pementasannya. Oleh karena itu, seorang penata panggung harus mengetahui detail konsep yang diinginkan sutradara hingga apa yang ada dalam bayangan sutradara secara bentuk dapat divisualisasikan dan menjadi daya stimulus pula bagi pemain untuk memperkuat perannya. (Lalu Karta Wijaya, 2008:19) Menjelaskan bahwa artistik panggung memperhitungkan juga bagaimana jarak pandang penonton sebagai penikmat agar keseluruhan pengadeganan dapat dilihat secara utuh, maka pertimbangan beberapa hal tentang komposisi panggung harus diperhitungkan terlebih dahulu oleh seorang penata panggung, yaitu mengenai,
1. Perspektip ruang, Penentuan komposisi perspektip ruang berguna untuk memberikan kesan meruang bagi sudut pandang tempat. Ini menjadi penting agar penempatan setting dapat diposisikan dengan tepat.
2. Warna dan garis/gradasi, pemilihan warna yang mencolok dan garis/gradasi yang tegas menjadi kecendrungan dalam pentas agar penonton dapat melihat dengan jelas.
3. Volume dan aksentuasi. Pertimbangan volume dimaksudkan disini agar hadirnya benda-benda artistik seimbang dengan besar kecilnya ukuran panggung demi menghindari kesan sumpek dan mubadzir.
Maka pemilihan benda dapat dipilah sesuai fungsi dan kebutuhan panggungnya. Melalui aksentuasi, penampilan sebuah suasana ruang dapat dimunculkan dengan memberi tekanan pada satu sisi yang dibuat lebih menonjol untuk memfokuskan kesan atau nuansa apa yang ingin di hadirkan. Ketika seorang penata panggung mulai bekerja dan telah mengetahui bentuk panggung yang akan digunakan, maka ia boleh mulai mempersiapkan rancangan gambar berupa sketsa ataupun membuat maket/ miniature artistik sebagai acuan dan bahan presentasi untuk menyusun petunjuk teknis pelaksanaan operasional konstruksi artistik, proses kerja teknis, spesifikasi pengerjaan dan bahan-bahan kerjanya.
Bentuk-bentuk panggung teater umumnya terbagi menjadi tiga bentukan, yaitu :
1. Panggung proscenium, ialah bentuk panggung dimana terdapat sekat yang menutup areal belakang panggung dan posisi penonton berhadapan dengan wilayah depan panggung. Bentuk panggung semacam ini yang biasa kita temui pada setiap pementasan teater
2. Panggung arena, ialah bentuk panggung melingkar atau semacamnya dimana posisi penonton mengitari wilayah panggung.
3. Panggung tapal kuda adalah panggung campuran antara proscenium dan arena. Contohnya panggung peragaan busana.(Santoso, Eko. Dkk. 2008. Seni Teater. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional)
Panggung prosenium merupakan panggung yang menghadirkan penonton dari satu arah dan ada batasan antara arena permainan dengan penonoton. Untuk sebuah menentasan teater yang menggunakan banyak dekorasi diperlukan ruang disamping kiri/kanan. Panggung prosenium terbagi menjadi sembilan daerah permainan yang merupakan tempat aktor untuk melakonkan perannya yang menggambarkan kehidupan masyarakat.
Pemikiran Jurgen Habermas oleh Ir. Y. Djarot Purbadi, MT, Arsitektur berkembang tidak di dalam ruang hampa, melainkan ada di dalam konteks kehidupan masyarakat. Seperti pada ilmu-ilmu lain, keadaannya selalu berkaitan dengan dinamika kehidupan masyarakat. Hal itu berarti terdapat hubungan timbal balik antara arsitektur dengan kehidupan masyarakat. Arsitektur dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, arsitektur kadang menjadi obyek dan kadang juga menjadi subyek dalam konteks hubungan timbal balik itu. Sebagai subyek, seringkali arsitektur memiliki peran menentukan perubahan masyarakat, melalui karakteristik obyek-obyek arsitektur yang muncul, baik berupa bangunan, maupun tata ruang luar pada berbagai tingkat keadaan (skala).
Dalam menentukan sebuah bentuk ruang pementasan atau yang di gunakan bahasa dunia seni teater adalah panggung. Tim artistik tidak meninggalkan unsur-unsur pokok terbentuknya sebuah panggung atau ruang pementasan teater. Unsur-unsur Pokok “ semua bentuk gambar berawal dari satu titik yang membuat suatu gerakan …titik itu bergerak….dan terbentuklah suatu garis¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬__________ dikenal sebagai dimensi-pertama. Bila garis itu bergerak membentuk sebuah bidang, maka kita dapat menentukan sebuah unsure dua-dimensi. Selama perkembangannya dari bidang menjadi ruang, pertemuan bidang-bidang tadi melahirkan suatu badan (tiga-dimensi)… Sebuah ringkasan mengenai energi kinetik yang menggerakkan sebuah titik menjadi garis, garis menjadi bidang dan bidang menjadi dimensi ruang” (Klee, Paul. 1961. The Thinking Eye. New York : The Notebook of Paul Klee).
Perkembangan tehnologi yang sangat pesat karena didorong oleh adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang lain terutama perkembangan ilmu matematika. Matematika sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang bilangan – bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur mengenahi bilangan. Hampir semua aspek dari tehnologi itu sendiri memerlukan matematika untuk dapat berjalan dengan pasti dengan perhitungan – perhitungan yang matang.
Pada tahun-tahun terakhir ini peranan matematika sangatlah diperlukan dalam kehidupan, banyak prosedur matematika yang rumit digunakan dalam disiplin ilmu seperti fisika, kimia, ekonomi, kedokteran, serta disiplin ilmu lain dalam jumlah yang semakin meningkat. Ilmu matematika khususnya diagonal bidang balok sudah mulai digunakan untuk pengaturan tata ruang. Selain itu dalam dunia seni teater penggunaan rumus diagonal bidang balok dapat dipergunakan untuk pembagian arena permainan panggung prosenium, yang digunakan dalam penempatan tata letak properti yang disesuaikan dengan naskah “Nyanyian Lorong Gelap”. Memperhatikan berbagai kondisi tersebut, akhirnya peneliti tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “APLIKASI RUMUS BALOK TERHADAP PANGGUNG PROSENIUM DALAM PEMENTASAN TEATER DENGAN JUDUL NASKAH NYANYIAN LORONG GELAP KARYA BAGUS MAHAYASA”.Penelitian ini menarik bagi penulis karena adanya keterkaitan antara disiplin ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah (Jurusan Pendidikan Matematika) dan Organisasi Komunitas Teater Institut (TI UNIROW Tuban).


B. RUMUSAN PERMASALAHAN
Banyak ilmu-ilmu lain memerlukan pembahasan matematika salah satunya adalah ilmu yang mempelajari tata ruang. Penulis mempunyai anggapan bahwa seseorang menguasai ilmu matematika akan lebih mudah untuk mempelajari tentang tata ruang (panggung). Menurut pendapat penulis banyak orang yang mengalami kesulitan dalam pembuatan panggung pementasan teater karena kurangnya penguasaan ilmu matematika. Dalam penulisan skripsi ini penulis berusaha mengungkapkan bisa tidaknya pengaplikasian rumus balok terhadap panggung prosenium dalam pementasan teater dengan judul naskah nyanyian lorong gelap karya bagus mahayasa.

C. BATASAN MASALAH
Agar analisis dapat terarah dan mendalam, maka dalam penelitian yang akan diteliti penulis membatasi masalah yaitu tentang aplikasi rumus diagonal bidang balok terhadap panggung prosenium dalam pementasan teater dengan judul naskah ”Nyanyian Lorong Gelap” karya Bagus Mahayasa untuk mengetahui penempatan poperti.

D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dimaksukan untuk mengetahui efektif tidaknya pengaplikasian rumus volume balok terhadap panggung prosenium dalam pementasan teater dengan naskah “Nyanyian Lorong Gelap” karya Bagus Mahayasa.




E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini bagi para pembaca bisa dijadikan sebagai literature pembelajaran secara aplikatif dan menjadi data dasar bagi pihak yang mempelajari tentang artistik panggung.












kumpulan Kuisiku


MILIK KITA

Mataku-matamu membuang isyarat

Di saat terbakar nafsu dan emosi

Diam-diam menyimpan sayang dan rindu

Semua tak berarti dalam hati

Kalau masih ada garis aman dalam lintasan

Pertama kali, indah tercipta cinta sejati

Hanya bunga aku tanam untukmu

Bukan tanaman berduri aku suguhkan

Aku datang untuk mengukir hatimu

Cinta aku persembahkan

Sari bunga yang suci untuk dipetik

Tergores cinta manis kutelan

Hanya satu langit, mencerah aku rasakan

Semua aku buka untukmu kasih

Rasa rindu menyiram bunga yang kutanam

Biarlah aku jawab cinta yang kau berikan

Dengan kesetiaan dan bahagia di hatimu

CINTA SEJATI

Aku tercipta untuk mengisi hatimu

Hentikan tangisanmu di hari ini kasih

Aku bawa wajahmu dalam tidurku

Mengisi indahnya malam yang terlewati

Jangan kau teteskan air melewati pipi manismu

Akan aku hapus dengan cinta dan kesetiaanku

Esok kita terbang bersama

Kalau engkau sedih jangan simpan sendiri

Biarkan aku hadir dalam hati

Menghapus tangismu

Langkah ini hanya untukmu

Semua aku tata hanya untuk kita

Tak ingin kau lewati malam sendiri

Semua kulakukan hanya untukmu

Biarkan mereka tertawa

Semua akan berakhir dengan mulia

Sebab cintaku semakin dalam padamu

Semoga ini tidak sekedar mimpi

Kita selalu bahagia, sampai kapan pun

Semua bukan mimpi kalau kau tak menangis


NASIB ORANG JALANAN

Balik tirai malam baringkan badan

Ditepi, beratap bintang berselimut angin

Matahari pagi tiada kunjung jua

Hujan, kering hampa asa

Petir tergenggam

Api melambung dalam ruang

Kabut kemarin tertelan

Tak jadi batu di jalanan

Api redam jadi pikiran

Oh…… Tuhan

Lemparkan cahaya pagi

Alam terhias dengan mentari

April 2006


CINTA BERUBAH KEBENCIAN

Bulan tertutup mendung

Sinar tiada terang di jiwa

Lama menunggu purnama

Bosan. Rela gelap malam

Langit biru jadi merah senja

Malam datang, siang terasa

Tak ku basuh kaki

Kau biarkan siang berlalu

Awan telah menutup sinar

Bulan tiada merasa sinar tak sampai

Tiada angin sejuk

Kemarau hari pun panas

Hari termakan tahun

Biru kembali padaku

Merah, aku persembahkan untukmu

09 Mei 2006


OH…..BAPAK

Engkau tanah yang kering

Api masih membara di dada

Untuk tanaman satu ladang

Panas dingin tak mengapa

Kau cukupkan pupuk

Walau batang usia telah tinggi

Keringat jadi taruhan

Menggambar terangnya dunia

Rokok dikantong

Teman kapal berlayar

Badai menghantam, tekat maju

Hati….jiwa…. tak gentar

Ombak mengikis bangunan

Pupuk untuk tanaman

Kau siram hingga berbunga

Oh…tanah yang kering

Apa yang harus aku berikan?

Oh… tanah yang kering

Do’a aku hembuskan

Semoga nafas cintanya

Selalu terang dalam kamarmu

Menghantar damai

Batang usiamu yang tinggi

14 april 2006


MALAM KESEPIAN

Angin bertiup, musik berbunyi

Tolong…..malam ini sepi

Suara seakan tak berhenti

Penghias malam satwa alam

Tulang penuh dengan debu

Malam kotor belum tersapu

Terbuang dari sinar

Gelap menemani selalu

Malam ini, ya malam ini

Peta dunia terbaca

Tersobek belenggu hati

Malam berjalan sendiri

Diam rasa bergulat dengan kata

Malam ini aku kesepian

12 Mei 2006


ISI HATI

Bukalah candela rumah

Kutabur benih mawar untukmu

Halaman berhias dengan bunga

Rawat dan jagalah dia

Senyum pagimu sudah berganti

Mawar pun mulai bersemi

Apa cendela masih kau tutup?

Aroma mawar telah kau hirup

Mawar kini mulai mekar

Jangan biarkan kering sebelum di petik

11 Mei 2006


PALOMA

Kau buat aku kuasai dunia

Tapi. Satu malam saja

Hutan kutebang bersamamu

Pohon makin rimba

Ketika mata mulai terbuka

Otakku tercuci sifatmu

Jiwa tersetubuhi lewat darah

Aku tak kuasa menahan pelukmu

Malam ini dunia milikku

Jangan dekat aku bisa gila

Karena dia masih disini

Gelap selimuti hati

Malam ini ……………

12 mei 200



RODA USIA

Datang disambut meriah

Banyak orang pandai menghitung

Rupiah korban agar tetep masih ada

Tak tahu di mana letaknya

Memerah pada hitungan remaja

Di mana masa geraknya

Tidak berubah walau tempat kering

Bebas kapal pergi

Tempat ditinggalkan

Hitungan tinggal hitungaan

Dimana tinggal tanpa bukti

Koran, kalender apa akte?

12 mei 2006



KOTAKU

Tempat suci suara berkumandang

Iringan nada memuji-NYA

Kecoak doreng berputar – putar

Potret langit dengan gaya kotaku

Juni 2006



KETIKA RASA TUNPAH DIDEPAN PINTU

Di mana kuletakkan sebuah rasa

Malam mulai mengusik sibuk siang

Ketika rasa tumpah di depan pintu

Banyak lidah saling jilat-menjilat

Dibalik sebuah tirai paras

Tertanam bara yang menyala

Berlari dari kebersamaan

Kau bawa busa bersegel

Nurani sudah tak dapat membeda

Kau suguhkan racun satu perjuangan

Kebenaran mulai tak terobatkan

Terbakar dalam tidurmu

Selasa, 21 Nov 2006

SUARA HATI DARI BANYAK HATI

Batang yang terhambar oleh rasa

Generasi yang patah sayap kanan

Cinta terhanyut usia

Rindu datang cahaya kedamaian

Lidah mulai meludah

Ludah mulai dijilat

Mulut sudah tersumbat

Dengarlah suara

Suara dari anak desa

Di mana keresahan tapi bukan pernyataan

Keinginan jiwa dalam rasa

Batang yang kering mulai membusuk

Besi tua mulai berkarat

Engkau manusia sekarat

Manusia bejat

Manusia bangsat

KANGEN

Malam ini kau tak di sini

Jiwa terkikis rasa ingin temu

Engkau hadir memeluk hangat di dada

Tapi malam ini aku kesepian tanpamu

Datanglah hadirlah didekapku

Jiwamu membawa kedamaian

Sejukkan renung malam

Kekasih aku rindu

Engkaulah…..


AKU HARUS BAGAIMANA

Dulu aku pernah menanam bunga untukmu

Bunga mulai mekar dengan siraman saling temu

Tapi mengapa engkau abaikan, bunga yang mengembang

Tak pernah terawat sekian kalinya

Daun mulai rontok seiring tetesan penyesalan

Jera. menabur benih di pekaranganmu

Deretan hari telah kau pahami

Gugurnya daun tak terelakkan

Kini engkau datang dengan sejuta bunga

Tanah subur dalam potmu kau bawa

Untuk aku taburi benih bunga yang dulu

Aku harus bagaimana?

Sisa yang ada tumbuh subur di ladang orang

Tak dapat kuelakkan karangan bungan dulu

Masih tersimpan rapi walau akar mulai kering

Sari bunga mengembang dua

Aku harus bagaimana?...........

16, Mei 2007



RENTETAN KATA YANG MENCEKIK

Rentangan waktu mengusik keberadaan

Lidah tak terhitung logam emas

Jeritan mereka daftar sketsa dalam otak

Kaki di kepala makin membusung dada

Jangan. Jemari tanganmu melambungkan harga

Logatmu pandai mengetik kata

Kau tak berfikir kaum yang terbuang

11, Mei2007

MENGAPA

Lantunan bibir teringat di telinga kananku

Katamu “ Aku siap jadi dermaga dimana kapal akan berlabuh ”

Terik matahari basahi tubuh ini

Dermaga dipenuhi bentangan ilalang

Kini sudah, aku tahu maksudmu

Dengan tangan kiri, hati ini kau siram air garam

Tapi tak apalah, biarpun begitu aku rela

Karena aku tetap menanti dan setia

16, Mei 2007


JERITAN KAMI

Jejak menapak diatas daun

Alam menjerit, merangkul bahaya

Berdiri tegak terhunusnya nyawa

Gambaran tetesan noda

Menghilang di tengah keramaian

Membawa kebisingan di ambang garis jejak

Lantunan alam menyiksa ditelinga

Kau biarkan suara berdarah di kehidupan kami

Apa tak mendengar suara itu

Suara yang di ufuk senja

Tangisan dan rintihan anak negri

Karena palu yang di ketukkan

15, Mei 2007


PAK SOPIR

Malam telah tertelusuri

Herangmu ramaikan jalanan sepi

Mata yang berkunang-kunang

Harapan akan sampai yang terbawa

Siang malam tiada perbedaan

Kau tetap tekan apa yang ada

Di bawah tempat dudukmu

Mata menahan embun malam

Tanganmu tetap bekerja

Jenukan dia seperti itu?

Atau senang dengan hidup

Harinya menelusuri jalan

Melaju dengan beban yang dipundak

Mereka harus tepat waktu

Jarum jam terhitung mundur.

17, Mei 2007


MAAFKAN AKU SOBAT

Bukan maksud jadi duri dalam dagingmu

Mungkin ini jalan yang di akhiri

Di tepi, kau berjalan membawa racun

Kau selipkan pisau dipinggangku

Dalam diammu aku terjerat

Jala yang sengaja kau pasang di kamarku

Jangan salahkan aku memandang dengan cengkraman

Itu karena kau sentuh kelakianku

Anak kecil melepas gerak di depan pintu

Aku duduk dengan pandangan hitam

Mencari kedamaian rohku

Aku tinggalkan dirimu sendiri

Di beranda belakang rumah

19, Juni 2007


AKU MERENUNG

Kabut putih menggumpal di wajahku

Dikala aku lantunkan irama

Asap terusik cahaya api

Memerah didepan pancaran mata

Aku yang tenggelam dalam kesepian

Membawa jiwa tergambar dosa

Berlinang di tengah kesendirian

Sukmaku yang lari mencari keberadaan

Kini kaki berlumur darah

Otak membeku, sebuah renungan

Beban semakin berputar – putar

Di mana harus aku masuk pintu

Negeri hati mulai menganga

18, juni 2007


TERBANGUN DARI MIMPI

Terlelap dengan semua ini

Lupa sujud dibawah lima tiang

Mengenal yang tak perlu di kenangan

Jeritan hati memaksa logika

Pencarian tempat berbaring

Tak kutemukan pintu dalam kamar

Ibu kembalikan cahaya itu

Aku takut dalam gelap

Aku rindu dengan tuturmu

Yang membawa hati mendekat matahari

Embun basahi mawar menjelang fajar

Bangunkan aku dalam mimpi panjang

Sukma tak betah

Buatkan pintu untuk aku

Biar keluar dari kamar yang gelap

KEADAAN

Di bawah pohon terselip bintang

Setiap sudut memancarkan sinar

Percikan air terdengar tanpa bayang

Lamunan buyar buku yang tertutup

Manusia kecil dengan bebas bersuara

Hasrat ingin menggoreskan tinta

Kini hanya suara di depan kita

Dalam diam

Membelai roh yang ada

Haruskah pulang tersirat debu

Nurani mati, jauh dari bintang

13, Mei 2007


KHILAF

Jarum jam berputar cepat

Tanpa memberi peringatan

Apa. Yang akan terjadi esok

Sedang malam bergulung siang

Orang sibuk dalam beraktifitas

Jarum jam berputar cepat

Tanpa. meninggalkan sajak tertulis dalam otak

Jarum jam mengantar kegelapan

Menidurkan, mata perawan terpesona

Dengan lelap, mengingat tangisan

Membuang sampah pada diri sendiri

Lupa akan penebusan

20, Mei 2007


TERBUAI WAKTU

Aku duduk disofa depan rumahmu

Kau tawarkan teh manis, wafer dan pisang

Detak jantung jam terasa cepat, ini sudah pukul 12.30

Aku harus cepat pulang

Sepintas tutur kata yang dihiasi senyum dibibir manismu

Menggugah hati yang mimpi memanjang

Tawa canda yang diiringi lantunan musik

Makin meramaikan suasana

Aku lupa kapan harus pulang

Ada wanita yang menunggu aku

Dengan langkah tak terelakan

Aku lihat wajahmu dari candela bus

Kau tetap menawarkan senyum

21, Mei 2006


RUANGANKU

Hai katak yang bersenggama

Katakan kau punya perasaan

Berhenti sejenak kipas yang berputar

Diamkan baling – baling malam

Apa kau tahu bunga aku yang resah?

Dengan tubuh yang terlentang

Dalam ruang berserakan sampah

Meja. Katakan pada piring diatas tubuhmu

Kau ingin bebas tanpa putaran waktu

Apakah kau pernah berfikir?

Tentang keadaan

Sapaan hanya didepan pintu

Coba pahami kejadian

Kita sentuh alam dengan cinta

22, Mei 2007


RAKUS

Selicin lantai yang habis dipel

Dengan modal bunuh cinta, kasih dan sosial

Anjing-anjing pelacak data terpelihara

Disetiap pintu kelas dan perkantoran

Melaporkan manusia yang tahu haknya

Duduk dengan rokok mentol ruangan ber-AC

Bahkan tidur diatas tumpukan kertas

Bernilai rupiah dimata mereka

Dengan berdalil ikut mencerdaskan anak bangsa

Sebagai umpa

Memancing ikan dalam baskom

23, Mei 2007


KESUNYIAN

Langkah beralas sandal berpaku

Istirahat di bawah dua bulan

Jangkrik dengan sayap

Menyisi kekosongan malam

Kelelawar bermain diatas kepala

Entah kemana arahnya

Tak terlihat kunang-kunang

Membawa penerangan

Maya berkejaran diatas kuba’ yang berputar

Pahamkah tangisan yang tersembunyi disini

Coretkan tinta mencari kedamaian


JANJIKU PADAMU

Sabarlah menunggu aku

Jangan engkau menangis

Aku tak mampu melihat

Engkau bercucur air mata

Aku berjanji

Nanti waktu tiba

Aku kepakkan sayap selebar – lebarnya

Ibu............

Aku anakmu masih mengharap do’a dari mu

Merancang waktu untuk masa depan

Tuhan jangan biarkan aku

Berbaring tanpa teman

Tuhan dengarkan lah


MENGENANGMU

Langit bertukar tempat dengan alismu, teringat

Ketika gerimis menjadi basuhan muka

Aku disini mengeluh pada puisi,

Melambaikan tangan, kau duduk dengan simpul senyum di bibir. Helai-helai rambutmu lepas dari ikatan

Itupun. Sekilas aku memandang. Karena kau tak merelakan langit yang mendung, melepas cerah siang.

Sampai waktu tiba, ingin iku bangunkan dari tidurmu, kala subuh bersuara.

Merpati putih temani kita sujud kepada­-Nya.

Pahamilah alam dengan kasih

Mungkin takbir akan aku kumandangkan.

Nyenyaklah dalam tidurmu, mimpi yang indah. dikala bangun senyumlah, disitu kau lihat cantik wajah dan parasmu sendiri.

Jangan menangis.

KATA SINGGAH DALAM LAYAR PONSELKU

Gejolak rindu yang tak mampu ditopang

Benamkan jiwamu dalam cintaku

Genggam cintamu untukku

Terbangkan lewat nadiku

Cepat lari ulurkan tanganmu

Biarku hias menggandeng rinduku

Buat kekasihku

Bersandar pada tali warna pelangi

Didepanku kau bertudung sutra senja

Dihitam matamu kembang mawar dan melati

Harum rambutmu mengeluh bergulat senja

Malam yang kian menusuk tulang iga

Aku menunggu kekasih yang terbangun dari mimpi

Sejukkanlah hati menyambut mentari

Burung pun ikut bernyanyi

Melihat kita tenggerkan cinta

SEPENGGAL KATA

Kutangkap makna cintamu lewat kesetiaan

Tenanglah, aku kan menjaga tidurmu dari mimpi buruk

Tak perlu menangis

Ini cinta yang aku bawa untukmu

Ayo merajuk hari dengan tangan kita saling bergandeng

Kalau pancaran surya tak sebening

Cintaku yang memancar untukmu

Jangan biarkan aku yang sendiri melepas sepi

Kekasihku hinggapkanlah kata-katamu

Ikatan sebuah kedamaian yang membara

Dengan sepasang sayap elang

Kutup mata dengan edaran matahari

Aku larikan diri kekamar hatimu


HIDUP DALAM NISTA

Terdiam diantara keramaian

Suasana semakin tak karuan

Jiwa yang gelisah keadaan

Tumpukan kata mulai tak bermakna

Tersibak dalam gelap

Lantunan musik, coretan kecil

Memaksa kaki beranjak

Sapaan sebagai tawaran

Bambu di belakang mulai kering

Berjam-jam teriakan tak terhentikan

Tubuh terdampar padang ilalang

Jauh meninggalkan porosnya


DOLANAN ANAK NEGERI

Anak-anak yang bermain disebelah

Kejar-kejaran mencari kepuasan

Tak peduli pria dan wanita jadi satu

Ada yang bermain menjadi pedagang

Adapula mobil-mobilan

Sampai hari mulai petang

Semua waktu terlewati

Senyum kebahagiaan dimasa kecil

Bagai syurga dipintu rumah

Merengek pada orang tua

Naik sepeda mbonceng di belakang


PENANTIANMU

Bintang menghiasi cakrawala biru

Bentangan cahaya mewarnai

Bulan tampakkan dirinya dengan senyum

Kuning keemasan diwajahnya

Bumi terhias dengan kehidupan

Hijau daun dengan suara satwa alam

Lampu kota mulai berpijar

Seiring menyambut datangnya bulan

Depan pagar besi aku berdiri

Menghembus udara dengan lantunan irama

Terdengar hewan malam mengisi sepi

Sayup di telinga kekasihku menyapa

Malam sudah larut Istirahatlah mas

Begitulah katanya mendirikan bulu romaku

Aku tak kuasa melihat wajah yang menanti

Seketika aku berdiri

Engkau tetap duduk menanti



DIPINGGIRAN SISI KOTA

Terlihat dimata sinar penderitaan

Keterbatasan mendorong jalan nafas

Surya dengan gagah pancarkan sinar

Tubuh berbaur debu dan keringat

Rumah tak terawat, hari bersamamu

Tanpa bekas. setiap berganti bulan

Pertengkaran berulang terjadi

Nafkah keluarga tak tercukupi

Usia tua dengan beban anak balita

Terabaikan kesehatan karena keterbatasan

Engkau jalani hidup apa adanya

EMOSI

Purnama enggan bersinar

Gurat senyum tiada tampak

Gelapnya terselimuti kabut putih

Pandangan makin kabur olehnya

Ketukan pintu tiada terjawab

Siapa dan apa yang terjadi

Jendela hati semakin terbuka

Tapi sayang, tiada cahaya yang menyapa

Jalan yang tiada batas

Panas yang terasa semakin menyengat

Seketika dingin menyelimuti

Hujan tiada mendung

Badai tak terelakkan

Petir yang keluar, merusak suasana

Keutuhan yang nampak

Hanyalah semu akhir sebuah senyum

Hanyalah tangisan dalam hati

LILIN MERAH

Lilin bicaralah pada malam

Kau beri sinarmu pada ruangku

Bicaralah……

Malam ini aku kesepian

Lilin penaku terselip diantara kasur dan buku

Terdengar suara pintu terbuka

Cetak-cetik sang perawan masuk, aku terbaring dikamarku

Engkau batuk aku menulis

Lilin jangan menangis

Aku disampingmu menulis

Sebuah puisi untukmu

PERIH

Tangan perih, kaki perih dan dada pun terasa perih

Lidi merah dengan warna kuning sebagai penerang

Sepintas ku berdiri melihat bulan dari kamarku

Suasana gemuruh entah darimana, terdengar ditelinga

Darah keluar dari ibu jari

Perih masih terasa

Dada terasa perih

Tubuh terasa perih

Semua terasa peri


KESETIAAN

Hai jiwa………….

Letihkah kau karena saukmamu?

Aku letih mendengar tangismu

Hujan yang datang dari pipimu

Terhenti oleh batu yang teramat besar

Mampukah jiwa dihujani batu yang terbawa?

Topan datang tanpa diundang

Sayang…sukma terbawa

Jiwa…merana…….

Dua puluh tujuh juni, dua kali sudah jiwa

menangis

Cacat yang termiliki tak terjawab

Tapi akibat…sudah sarat tertelan

Kepada sukma ”roda selalu berputar”


KEDATANGANMU

Berbaring di kamar kost dengan tangan menyoretkan tinta dikertas

Kepala pusing oleh suara bising di kamar sebelah

Sesaat sepi bagai kuburan

Mata terbelalak mendengar ketukan pintu

Seorang gadis menghampiri dengan harapan

Sayang tubuh ku tak kuat untuk beranjak

Sapaan manis keluar dari mulutmu membuat aku semakin tak berdaya

Sedikit demi sedikit mata ini aku buka

Dengan pandangan berkunang-kunang kutamatkan parasmu

Tak ku sadari, kekasihku yang datang

Dalam berdaya aku menunggu

17-21, juni 2008

KEKOSONGAN

Percikan air yang berkedip di tanah

Bagai hujan yang turun sore itu

Membawa aku dalam kepanikan, darah yang Mengalir dalam tubuh

Singgah di rumah tua dekat pagar pembatas

Terucap aku resah dengan gadisku

Dengan tubuh layu dan mengering

Seakan tiada tulang dan otot yang menyangga

Merasa tiada kedamaian

Keramaian dalam ruang yang terlihat

Tak mampu padamkan bara yang ada

PANCARAN SINAR

Panas dunia menyengat kulit

Merajuk dalam kehidupan jiwa

Keresahan mengusik ketenangan

Pencarian tak berhenri disini

Mungkinkah masih terlalu jauh

Jalan berliku yang sudah tertempuh

Pelangi yang ada di belakang pintu kamar

Menghisap habis keringat

Hitungan kalender menambah tua usia

Tanpa menyangka kini masih terkatung


SURAT UNTUK KEKASIHKU

Didalam kamarku sepucuk surat ini, sengaja aku tuliskan untukmu

Langit yang cerah dengan warna yang biru

Memberi udara yang sejuk di pagi ku

Sepotong bambu terasa menancap dimulut membuat bisu dan kaku lidahku untuk mengungkapkan segudang cintaku padamu

Wajahmu yang manis dengan seuntas senyum dibibirmu sebagai penghias di kala engkau berbicara

Sejuta harapan untuk bersamamu

Bagai sang mawar menanti embun disetiap bergantinya pagi, begitulah cintaku padamu

Surat untukmu kekasih…

Aku persembahkan sebagai pengganti diriku

Ucapkan kegelisahan tentang kasih sayangku padamu

Hanya dengan inilah ……….

Semoga engkau dapat memahami rasa yang ada

Kita sudah jabatkan cinta di atas kesetiaan

Jangan sampai terkikis gelombang siklus waktu

Kau tetap cintaku

Aku tetap milikmu

Bacalah suratku

Menjelang tidur dan mimpimu

Dapatilah kesegaran angin kerinduan

Yang menerpa wajah di saat bangunmu

Itulah cintaku yang berhembus lewat

Jalan nafas dan urat nadimu

Sayang…...kesetiaan dan kerinduan

Hanyalah tercurah untukmu

S A N D A L

Satu–kesatuan satu ikatan

Satu ikatan beda tujuan

Menang satu, kalah Satu

Itulah nasib sandal kita

Sandal kita milik Dia

Tapi sandal harus kita jaga

Kanan, kiri mana yang putus

Itulah nasib sandal kita

Sandal kan mudah rusak

Sering dihampiri air

Jalan sekedar jalan

Jalan bukan jalan

Itulah nasib sandal kita


Cintaku untukmu

Jeritanmu datangkan aku

Deritamu datangkan senangku

Panas dingin engkau telan begitu lama

Demi aku engkau korbankan semua

Isi bumi bukanlah tandingan

Emas tak sepadan pengorbananmu

Engkau tanamkan bakat dijiwa

Engkau kukuh kan minat dihati kami

Engkau besarkan aku

Engkau pelihara aku

Engkau cukupkan aku

Mulia jasamu

Mulia pengorbananmu

Engkaulah patriot kami

Cintaku umtuk mu

K E M A R I N

Kemarin sempat aku tengokkan kepala, melihat kampung halaman dimana aku dilahirkan

Perubahan begitu cepat tanpa mengenal waktu

Mereka sibuk dengan aktivitasnya sendiri dan ditambah suasana yang berbau kebusukan

Sempat aku duduk diantara orang-orang yang tak seragam

Baru tersadar setelah aku meninggalkan tempat yang menjadi tumpuan pantatku

Dengan kecewa, di antara mereka tidak meninggalkan suara

Mungkin ini akan menjadi wacana dalam otak untuk mengenal indahnya hidup kebersamaan

Tapi disisi lain otak mengotak - atik dan merangkai kata

Tanpa tersadari rokok yang ada didepanku mulai hahis

Terjadi lagi peristiwa yang menyelinap dalam dinding hati, kegelisahan tak dapat dipisahkan

Mereka yang takut dengan kenyataan hidup

Membuat sepintas meninggalkan kata hati

Apakah arti dalam diri, masih terbawa oleh lamunan?

Memang perlu ada pengakuan dalam penulisan sebuah karangan,

Dalam benak berharap kapan tibanya roda berputar?

Jalan yang mengikuti kata hati menuju sebuah pengabdian

Seiring hari berganti dengan tepat

Waktu meninggalkan tanpa sebuah janji

Itulah awal sebuah kerapuhan, menjawab semua yang ada


Judul

Tiupan angin menghapus mendung

Kita duduk di antara malam dan rembulan

Canda tawa mengisi kebisuan

Engkau tersenyum malu di saat,

Aku naik tangga kanak – kanak

Sesekali aku menggoda bibir manismu

Kasih….tak hentinya kau taburkan benih

Pesona diwajah penuh kepasrahan

Putaran jam meninggalkan bekas senyum

Engkau dan aku yang mandi purnama

Taman tuban memberi angin segar

Dengan hiasan bunga dan pasangan remaja

19.06.08


Judul

Kerapuhan yang tersandar

Begitu berat semakin terjerat

Kaki yang enggan melangkah,

Merobek asa yang terjaga

Kubangan Lumpur yang semakin meninggi

Menjerat kaki yang kian lumpuh

Sesak………Panas……ahh….Bosan

Teriakan tiada terdengar

Suara bibir hanya sampul kejenuhan

Yang tak berujung kenyamanan

Kini tinggal asa yang terkenang tanpa sebuah pencerahan.


K E M A T I A N

Selesai sudah semua

Kini tinggal kenangan masa lalu

Semua hanya bayangan semu

Di angan-angan masih tetap membekas

Seakan tiada batas

Usai sudah terlepas

Berbalut kafan dan kapas

Pergi di alam bebas

Berlari di padang ilalang yang luas

Lepas tanpa batas

Ditinggalkannya kota yang penuh muspita

Hanya cahaya dalam diri

Penerang jalan disetiap insan

Semua bisa terukir

Sewaktu masa hidupnya

Tak lagi dirasakan sengatan matahari

Entah apa yang terjadi

Semua tak akan tahu

Sebelum merasakan ajal kematian.

Ndoromukti,11-03-09


Malam dukamu

Ramainya Malam Ini

Mengantar bersandar di bawah pohon yang melambaikan harum dikesepian gelap

Gagak-gagak menyambut malam duka

Penghuni baru dipemakaman

Disetiap sudut rumah bergelimang air mata

Ruang berwarna dengan kedua sayap yang melekat pada sisi tubuhnya

Mendengar berita duka pada sahabat

Ayahnya sudah pulang

Di malam ini

Ibu tinggal seorang diri menjalani kehidupan

Dia masih teringat masa-masa ayahnya pergi

Kita harus rela menjalani hentakan dan pukulan menghantam disetiap perpisahan

Semua hanyalah kehendak-NYA

Tiada upaya selain ikhlas dan sabar

Melepaskan dia terbarinnng untuk selamanya

Ndoromukti,11-03-09


Duka sahabatku

Tak mampu mata ini terpejam

Selagi hidung masih mencium

Bau amis dan harum bunga kamboja

Telinga setia mendengar

gesekan jarum dinding rumah

Kulit masih menahan sengatan angin kematian

Terjadi lagi pemakaman

Seorang tua renta

Mati karena sakit

Engkau simpan tangis yang mendalam

Disela tawa kita

Ada batu yang menjanggal didadamu

Tamu silih berganti dari rumah dukamu

Tabahkan diri sobat

Tangguhkan hati menghadapi semua ini

Matamu nanar merah senja melepas bapakmu

Sahabat dukamu juga dukaku

Ndoromukti,10-03-09


KATA PENGANTAR


Segala puji saya haturkan kepada Allah SWT yang Maha Kuasa dan Maha Mulya. Dialah yang mengukir siang dan malam agar menjadi peringatan bagi orang-orang yang memiliki hati dan pandangan, Menjadi petunjuk bagi orang-orang berakal dan pandai. ”… Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha melihat akan hamba-hambanya. Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka…” (Al-mu’min [40] : 40-45).

Terbitnya mentari dari balik jendela, baling-baling kipas yang berputar di atas kepala, pada saat tertentu dapat menghadirkan keadaan dan suasana yang begitu indah. Dan suasana yang seperti itupun dapat juga menciptakan keadaan yang sebaliknya.

Penggambaran suasana, keadaan dapat tertuang dalam berbagai bentuk karya yang tiada batas. Sebuah karya singkat yang tersusun dalam bentuk sajak-sajak penggambaran suasana dan keadaan yang pernah ada dan terbersit dalam pikiran manusia, akhirnya terlahir dari buah pemikiran insan yang masih butuh belajar dari alam dan segala isinya.

Adalah karunia Allah SWT. dan doa dari orang tua yang selalu menerangi jalan menuju sebuah asa yang berakar dari nurani seorang hamba dan seorang anak. Dan tak lupa keluarga dan sahabat dalam perantauan yang selalu mendukung saya dalam berkarya.

Terima kasih saya ucapkan kepada pembaca sekalian yang telah sudi membaca karya kecil ini.

Dan sayapun berharap, semoga buku ini dapat menjadi manfaat bagi para pembaca dan tetap memberi potensi bagi saya untuk tetap berkarya.


Tuban,14 Maret 2009

putra as